Showing posts with label branding. Show all posts
Showing posts with label branding. Show all posts

Saturday, December 5, 2015

BRANDING: BRING YOUR UNIQUENESS TO WHAT YOU SELL


Semakin banyak orang-orang yang beralih menjadi seorang entrepreneur atau creativepreneur atau preneur-preneur lainnya (grin), lalu apa yang membedakan produk kita dengan yang lain? Tidak semua produsen bisa mendesain kainnya sendiri (kalau produk kita berupa aksesoris dari tekstil) mereka pasti membeli kain-kain yang ada di pasaran, terus kalau kain yang dipakai sama antar produsen satu dengan lainnya, bagaimana mengatasinya? Jadilah pribadi yang unik. 

Apa unik itu? apa unik itu original? apa unik sama sekali tidak ada yang menyamakan? Bagi saya unik itu tidak ada hubungannya dengan hanya menjadi satu-satunya, karena originalitas itu sebenarnya tidak ada di jaman sekarang ini, semua kreator saat ini pasti terilhami oleh sesuatu,  nah keunikan pribadinyalah yang membuat apa yang dia jual beda dari yang lain walaupun mungkin stylenya sama, materialnya sama, dan mukanya sama.. eh!

Jadi bagaimana sih pribadi yang unik itu? Dan bagaimana bisa kita terapkan ke dalam produk atau jualan kita? Pertama-tama coba gali apa yang bisa kamu ketahui dari diri kamu, apa yang kamu sukai, dimana kamu berasal, dan sebagainya. Saya akan jabarkan aspek-aspek yang menurut saya bisa kamu gali dari diri kamu dan menerapkannya di produkmu.

1. Your Career/Lifestyle
Sebagai contoh adalah Lois, mommy keren yang satu ini punya produk berlabel Stroberi Hitam, Lois menerapkan keunikannya sebagai seorang tattoo artist dan rockabilly life stylenya ke dalam produknya, Lois memadukan teknik kristik yang kita kenal sebagai grandmas craft dengan ilustrasi old school yang biasanya diterapkan sebagai ilustrasi tato dan menciptakan produk yang keren banget.
2. Your Personality
Juga ada Ache, produknya yang berlabel Achebong ini benar-benar mencerminkan sifat si pembuatnya ini, fun, ceriwis, semangat muda, tangannya doyan nak-nik (bahasa apa ini ya?) dan kayaknya tidak pernah membuang sesuatu hehe


3. Your Heritage
Warisan budaya Indonesia sangat kaya dan sudah banyak yang menerapkan warisan ini ke dalam produk mereka, tentunya juga menyematkan gaya masing-masing ke dalamnya agar produk mereka lain dengan yang lain. Ada Moris Diak dengan aksesoris tenun timornya, Sejauh mata memandang dengan produksi kain batiknya, dan lain-lain.



4. Your Music Taste
Yang ini tidak jauh-jauh, sebagai contoh adalah suami saya sendiri si Mr. Deni Rizkito atau nama artistnya Crossbone, dia adalah seorang graphic artist dan karya-karya ilustrasinya banyak terinspirasi dari selera musiknya yaitu alternative dan indie rock. Dan klien-kliennya juga banyak datang dari kalangan band atau clothing merchandise band. Ini juga membuktikan bahwa apa yang kamu jual tidak perlu berupa produk jadi. 


5. Your Childhood
Pengalaman masa kecil atau kebiasaan sejak kecil bisa kita jadikan keunikan tersendiri. Sebelum Dora the explorer ada sudah ada lebih dulu Arkky the explorer hahahaha, sejak kecil saya senang menjelajah, senang dengan novel detektif dan komik horor, senang nonton dari animasi sampai science fiction, dan yang paling penting saya senang dengan flora dan fauna dan sering semua pengalaman ini tampak di ilustrasi saya, atau menjadi subyek dari motif-motif saya. Saat ini jarang saya memakai subyek yang horor-horor, tetapi kalau kalian lihat sketchbook saya waktu jaman sekolah dulu, pasti menganggap saya depresi hahaha karena bisa dibilang gambar saya sangat dark.

Jadi banyak sekali yang bisa kamu dapatkan dari hanya mengenali dirmu sendiri, seperti apa kata Lila Rogers dari kelasnya adalah "WHAT MAKES YOU WEIRD, IS WHAT MAKES YOUR BRAND"
Okay guys, sepertinya ini saja yang bisa aku share untuk saat ini, semoga bermanfaat, dan seperti biasa always remember to have fun.

Images courtesy of
2. Achebong



Friday, December 4, 2015

BRANDING: STEPS TO CONSIDER WHILE DESIGNING YOUR LOGO

Tiba-tiba tadi malam saya dapat pencerahan untuk nulis soal branding, tapi saya tidak akan mengulas secara teknis dan teoritis, walaupun saya backgroundnya desain komunikasi visual, ada lebih banyak buku-buku yang mengupas secara mendalam tentang branding. Saya ingin mengulas dua hal yang paling penting menurut pengalaman saya sebagai pelaku bisnis dan profesional.

Saat kita bicara branding, pasti langsung berpikir logo, sebuah nama atau simbol yang bisa mewakili siapa kita sebenarnya dan apa yang kita jual. Dan saya ingin menjabarkan langkah-langkah penting menurut saya saat kita ingin mendesain logo.

1. Know your product/service
Pertama kita harus tahu dulu apa yang kita jual, atau image apa yang ingin kita tonjolkan. Sebagai contoh kita pakai logonya PaperOn.

PaperOn waktu pertama muncul adalah brand produk paper craft yang didesain oleh Deni, suami saya. Jadi di logo terdapat karakter font yang menyerupai kertas yang dilipat dan ikon sebuah gunting yang juga seperti kertas. Tapi gunting ini tidak hanya mewakili gunting untuk potong kertas, gunting disini juga mewakili semangat handmade dan do it yourself, Logo ini juga tetap dipakai untuk produk handmade saya waktu Deni sudah tidak lagi punya waktu untuk mendesain paper craft. Logo ini tetap saya pakai karena semangat handmade yang diwakili oleh logo ini, produk-produk saya pun tidak langsung berupa produk tekstil. tapi saya membuat produk yang juga terbuat dari kertas tapi lebih memiliki fungsi seperti stationary dan desain paper craft seperti kalender dan paper bag, sampai akhirnya menjadi produk aksesoris handmade dengan media tekstil.

Mungkin tidak ada yang tahu kalau PaperOn juga memilki logo lain untuk jasa desain kami, jasa desain paper craft termasuk disitu, bahkan sudah ada webnya tapi karena yang dikenal justru nama kami per orang dan bukan PaperOn Creation, kami memutuskan bahwa kami tidak perlu branding ini.
Saat ini PaperOn sepenuhnya saya pakai, jadi sudah saatnya mengganti logo yang lebih mencerminkan saya, pergantian logo itu sah-sah saja, malah diperlukan untuk menyesuaikan jaman, agar selalu fresh dan kembali mengingatkan kepada konsumen bahwa jasa atau produk kamu masih ada.
Dengan tetap menggunakan ikon gunting untuk mewakili semangat handmade, saya mengganti font paperon yang seperti kertas menjadi tulisan tangan yang saya buat sendiri dan menambahkan kata design untuk mewakili dan juga secara tidak langsung memberi tahu kalau PaperOn tidak lagi sebagai brand produk aksesoris handmade, tapi lebih kepada desain motif, ilustrasi dan desain produk.


2. Be unique, but...
Buatlah logo yang unik, supaya konsumen bisa mengenali di manapun bahwa logo itu punya kamu. mungkin sering kita dengar dan sebagai panutan dalam membuat logo, tapi jangan lupa hal terpenting yang malah jadi sering dilupakan, yaitu logo harus gampang dibaca, dan logo yang simpel lebih baik dari logo yang rumit walaupun logo yang rumit itu bagusnya minta ampun (grin). Sebagai contoh kita pakai logo Bakya Gallery. Logo ini saya buat dengan font yang pasti kalian semua punya di komputer kalian, tapi tentunya saya buat sedikit berbeda. Jadi saat orang lain mengetik baksya dengan font Harrington ini di komputer mereka, mereka tidak mendapat hasil yang sama seperti logo Baksya ini. Kenapa saya membuat logo Baksya menggunakan font yang biasa saja? Tujuannya agar saat Baksya mulai dikenal orang dan logonya sering dilihat, saat orang lain melihat font Harrington atau ada teks yang menggunakan font ini mereka akan teringat Baksya, entah "eh, teksnya kayak logo Baksya atau "ih, Baksya logonya pake font yang umum ternyata", hasilnya tetap sama, mereka akan teringat Baksya hahaha cita-citanya sih begitu.

Atau cerita seorang kenalan saya yang ingin membuka warung es, dia mendesain logonya dengan huruf cina, karena dia pernah bekerja di Singapore dan es yang dia tawarkan khas Singapore sepertinya, tapi logo yang dia desain tidak dapat dibaca oleh orang kebanyakan, dan seorang teman yang juga marketing menyarankan untuk mendesain ulang logonya agar lebih mudah dibaca orang banyak, saya kurang tahu kelanjutan ceritanya, apa dia sudah membuka warung esnya atau dia mendesain ulang logonya.

Satu lagi sebagai contoh kita ambil logo toko chain terkenal yaitu Starbucks. Logonya simpel, walaupun ada banyak elemen di dalamnya, tapi semua menjadi kesatuan dan jadi ikonnya Starbucks banget. Saya tidak akan kasih gambar logonya disini, tapi semua pasti tahu saat lihat lingkaran hijau, bintang, dan ilustrasi seorang? seekor? putri duyung pasti ingatnya Starbucks.

Okay, Itu dua elemen yang menurut saya penting dalam mendesain logo, kalo menurut kalian ada lagi boleh kok dishare di komen, post selanjutnya akan saya tulis bagaimana menyuntikkan atau menyematkan atau apalah itu namanya hehe keunikan pribadi kalian ke dalam produk atau jasa yang kalian tawarkan. Semoga bermanfaat ya, always remember to have fun :)